Wajib Tahu! Begini Cara Uji Kualitas Air yang Benar di Laboratorium

uji kualitas air

Kalau saya boleh jujur, salah satu hal yang sering bikin saya heran itu begini — air kelihatan bening, segar, bahkan bisa bikin es teh manis terasa nikmat, tapi siapa sangka kalau di balik kejernihan itu bisa saja tersembunyi berbagai zat tak kasat mata yang bikin kualitasnya jadi dipertanyakan.

Sebagai orang laboratorium, saya nggak bisa cuma menilai air dari penampakan luarnya saja. Makanya, uji kualitas air itu penting banget. Kenapa? Karena kualitas air adalah faktor krusial yang mempengaruhi kesehatan manusia, lingkungan, bahkan kualitas produk di industri. Coba deh kamu bayangkan, kalau air minum di rumah ternyata mengandung logam berat atau bakteri jahat — duh, bisa-bisa yang tadinya segar malah bikin masalah.

Nah, di artikel ini saya akan ajak kamu buat kenalan lebih dekat soal apa itu kualitas air, parameter kualitas air yang mesti diuji, termasuk parameter untuk pengujian air secara kimia yaitu apa saja, hingga bagaimana proses pengukuran kualitas air yang benar di laboratorium seperti tempat saya bekerja.

Jangan khawatir, bahasannya santai kok. Biar kamu nggak tegang kayak pipet yang baru dicuci autoklaf. Yuk, kita mulai!

 

Kenapa Uji Kualitas Air Itu Penting?

Kualitas air adalah ukuran yang menunjukkan seberapa layak air digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari konsumsi, sanitasi, hingga keperluan industri. Dan percayalah, ini bukan sekadar soal air bening atau nggak, tapi lebih jauh dari itu.

Ada banyak parameter kualitas air yang harus diuji untuk memastikan air tersebut aman. Misalnya, parameter untuk pengujian air secara kimia yaitu kandungan logam berat, nitrat, fosfat, hingga residu pestisida. Kalau parameternya di atas batas normal, artinya air tersebut berpotensi bahaya.

Di laboratorium kalibrasi tempat saya bekerja, uji kualitas air itu jadi rutinitas yang nggak pernah bisa disepelekan. Mulai dari air untuk industri farmasi, rumah sakit, hingga depot air minum isi ulang, semuanya wajib lewat proses pengukuran kualitas air yang ketat.

Apa Itu Kualitas Air?

Jadi begini, kualitas air adalah kondisi fisik, kimia, dan biologis air yang menentukan kelayakannya untuk digunakan. Nah, supaya lebih gampang, biasanya kita lihat dari beberapa parameter utama seperti warna, bau, rasa, dan tentu saja — kandungan zat-zat kimia dan mikroorganismenya.

Air yang kualitasnya baik itu yang parameternya sesuai standar, misalnya yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan atau SNI. Kalau nggak sesuai? Ya sudah, airnya harus diolah atau nggak boleh dipakai.

Parameter Kualitas Air yang Harus Diuji

Nah, ini bagian yang seru. Parameter kualitas air itu terbagi jadi beberapa jenis:

  • Fisik: warna, bau, rasa, suhu, dan kekeruhan.
  • Kimia: pH, logam berat (seperti timbal, merkuri), nitrat, fosfat, amonia, dan parameter untuk pengujian air secara kimia yaitu klorida, sulfat, COD, BOD, hingga sisa pestisida.
  • Biologis: bakteri E.coli, coliform, dan mikroorganisme lainnya.

Parameter-parameter ini yang jadi patokan dalam pengukuran kualitas air di laboratorium.

Baca Juga : Jangan Asal Tebak! Begini Cara Uji Sedimentasi Suspensi yang Benar di Laboratorium

Bagaimana Proses Uji Kualitas Air di Laboratorium?

Nah, setelah tahu pentingnya uji kualitas air, sekarang saya kasih bocoran soal prosesnya di laboratorium, termasuk di tempat saya di PT Sinergi Pro Inovasi. Prosedurnya nggak bisa asal celup dan intip ya, semua serba terukur.

Pengambilan Sampel Air yang Tepat

Langkah pertama sebelum uji kualitas air dimulai adalah pengambilan sampel. Nggak bisa asal ambil pakai ember di sungai, lalu bawa ke lab. Ada prosedur standar, mulai dari jenis wadah, cara pengambilan, hingga suhu penyimpanan sampel, semuanya harus sesuai ketentuan.

Di lab saya, kami pakai botol steril, diberi label lengkap, dan langsung simpan di suhu dingin kalau belum diuji.

Pengujian Parameter Air Secara Fisik, Kimia, dan Biologi

Sampai di lab, air diuji sesuai parameter kualitas air. Untuk parameter untuk pengujian air secara kimia yaitu pH, logam berat, COD, BOD, klorida, dan sebagainya, kami gunakan alat-alat standar kalibrasi. Karena kalau alatnya nggak akurat, hasil uji bisa ngaco, dan itu bisa berbahaya.

Uji biologis pun tak kalah penting. Biasanya air dites kandungan E.coli dan coliform karena bakteri ini paling sering bikin masalah.

 

Kenapa Kalibrasi Alat Uji Air Itu Wajib?

Saya sering bilang ke tim, “Kalau alat nggak dikalibrasi, itu ibarat kamu timbang badan pakai timbangan rusak — kamu nggak gemuk, tapi timbangan bilang iya.”

Di laboratorium, pengukuran kualitas air pakai alat spektrofotometer, pH meter, turbidimeter, bahkan alat uji bakteriologis. Semuanya harus dikalibrasi secara rutin untuk menjaga akurasi.

Risiko Kalau Alat Tidak Dikontrol

Bayangkan kamu minum air yang katanya pH-nya 7 (netral), tapi karena alat pH meter-nya error, ternyata pH-nya 4. Bisa asam lambungmu protes, kan? Makanya, alat uji kualitas air harus dikalibrasi agar data yang keluar valid dan terpercaya.

SPIN Siap Jadi Partner Uji Kualitas Air Kamu

Nah, kalau kamu butuh layanan uji kualitas air yang hasilnya akurat dan alatnya terkalibrasi, PT Sinergi Pro Inovasi (SPIN) siap bantu. Mulai dari uji air minum, air limbah, air proses industri, semua kami tangani sesuai standar.

 

Yuk, Konsultasi atau Cek Kualitas Air Kamu Sekarang Juga!

Air itu sumber kehidupan, tapi kalau kualitasnya buruk, bisa jadi sumber masalah. Jadi, jangan tunggu ada keluhan atau insiden kesehatan, baru deh sibuk uji ini-itu. Mending cek kualitas air sekarang juga.

Butuh layanan kalibrasi, pelatihan, atau konsultasi yang akurat dan terpercaya?
Langsung hubungi kami:

Call To Action LinkedIn Banner

Kamu tinggal duduk manis, hasil pengujian dan data akurat kami yang urus!


One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


PT SInergi Pro Inovasi

LABORATORIUM

KALIBRASI

Sampaikan kepada Kami apa yang Anda butuhkan, Kami siap melayani
0813-9438-9300

www.laboratoriumkalibrasispin.co.id

kalibrasi@spinsinergi.com