Uji Reinsch: Metode Kuno yang Masih Dipakai Deteksi Arsenik, Serius Nih?

uji reinsch

Pernah nggak sih Kamu ngebayangin ada racun arsenik di makanan atau minuman yang sehari-hari Kamu konsumsi? Tenang, saya juga dulu nggak pernah kepikiran sampai waktu itu di lab, salah satu rekan saya cerita tentang kasus kontaminasi arsenik di air sumur. Nah, dari situ saya jadi penasaran dan akhirnya kenalan sama yang namanya uji Reinsch.

Meski namanya agak jadul, ternyata metode ini masih sering dipakai di berbagai laboratorium untuk deteksi logam berat, khususnya arsenik. Nggak cuma itu, beberapa logam lain kayak antimon dan merkuri juga bisa terdeteksi dengan teknik ini. Di artikel kali ini, saya bakal ajak Kamu buat kenalan sama apa itu uji Reinsch, prinsip kerja uji Reinsch, dan gimana cara uji Reinsch dilakukan di lab. Dan seperti biasa, biar nggak boring, saya selipin sedikit pengalaman pribadi dan humor tipis-tipis. Yuk, lanjut!

 

Uji Reinsch

Kalau ngomongin soal metode deteksi arsenik, sebenarnya banyak pilihannya. Tapi uji Reinsch punya keunikan karena metodenya cukup sederhana dan nggak butuh alat canggih. Cukup pakai sehelai kawat tembaga bersih, asam klorida, dan tentu saja sampel yang mau diuji. Dulu, waktu saya pertama kali praktekin di lab, rasanya kayak ilmuwan zaman kolonial yang lagi nyelidikin racun di makanan bangsawan.

Secara garis besar, prosedur uji Reinsch itu dimulai dengan merebus sampel bersama asam klorida, lalu memasukkan kawat tembaga ke dalam larutan tersebut. Kalau di permukaan kawat terbentuk lapisan gelap atau kilap metalik setelah dipanaskan, berarti positif mengandung arsenik atau logam berat lainnya.

Apa Itu Uji Reinsch?

Nah, buat Kamu yang masih asing, apa itu uji Reinsch? Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Hugo Reinsch di abad ke-19 untuk mendeteksi arsenik di bahan makanan atau lingkungan. Meski tergolong metode lama, sampai sekarang masih sering dipakai karena uji logam berat sederhana ini tergolong cepat, murah, dan cukup akurat untuk pemeriksaan awal.

Uji Reinsch untuk arsenik jadi favorit di beberapa laboratorium kecil karena nggak perlu peralatan mahal kayak metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Bahkan, dalam kasus-kasus darurat, metode ini bisa jadi andalan pertama.

Prinsip Kerja Uji Reinsch

Prinsip kerjanya gimana? Sederhana banget, Kamu tinggal masukkan kawat tembaga ke dalam larutan sampel yang sudah dicampur asam klorida, lalu panaskan. Kalau ada arsenik, logam tersebut akan mengendap di permukaan kawat sebagai lapisan abu-abu metalik. Nanti, kawat yang sudah kena lapisan itu dipanaskan di tabung reaksi sampai arseniknya menguap dan meninggalkan jejak.

Inilah kenapa metode ini juga sering dipakai dalam analisis logam berat dalam lingkungan atau makanan. Waktu saya pertama kali nyobain, deg-degan juga ngeliat kawatnya tiba-tiba berubah warna. Kayak nonton sulap tapi versi laboratorium!

 

Uji Reinsch: Kelebihan, Kekurangan, dan Komparasi

Meski kelihatannya simpel, uji Reinsch juga punya kelebihan dan kekurangan. Nah, di bagian ini saya bahas biar Kamu bisa bandingin juga sama metode lain.

Kelebihan dan Kekurangan Uji Reinsch

Kelebihan uji Reinsch:

  • Prosedur mudah
  • Cepat
  • Murah
  • Bisa untuk deteksi beberapa logam berat sekaligus

Kekurangannya:

  • Nggak kuantitatif (nggak bisa ngukur seberapa banyak kandungan logamnya)
  • Sensitivitas lebih rendah dibanding metode modern kayak AAS
  • Rentan hasil positif palsu kalau prosedur kurang hati-hati

Uji Reinsch vs Uji Marsh

Kalau dibandingin sama uji Marsh, uji Reinsch memang kalah soal sensitivitas. Uji Marsh lebih sensitif dan bisa deteksi arsenik dalam jumlah sangat kecil. Tapi dari sisi praktis dan biaya, uji Reinsch lebih ramah kantong. Dulu di lab tempat saya kerja, kalau buat skrining awal, pasti pakai uji Reinsch dulu baru lanjut pakai alat mahal kalau hasilnya meragukan.

Baca Juga : Uji Karbohidrat: Kenapa Benda Manis Itu Perlu Dites di Laboratorium?

Deteksi Arsenik dalam Makanan dan Lingkungan

Sekarang makin banyak kasus paparan logam berat kayak arsenik yang diam-diam nyusup di makanan, minuman, bahkan lingkungan sekitar. Jadi penting banget buat tahu cara deteksinya, minimal yang sederhana kayak uji Reinsch ini.

Bahaya Arsenik dalam Makanan

Arsenik itu racun berbahaya yang bisa menyebabkan gangguan sistem saraf, kanker, bahkan kematian kalau terpapar dalam jumlah tinggi dalam jangka panjang. Di beberapa daerah, kandungan arsenik di air sumur bisa melebihi standar kadar arsenik dalam makanan dan air minum.

Cara Mend eteksi Arsenik di Rumah

Walaupun uji logam berat di laboratorium lebih akurat, Kamu juga bisa lho melakukan cara mendeteksi arsenik di rumah dengan kit sederhana. Tapi, tentu saja, hasilnya nggak sepresisi laboratorium. Kalau hasil tes rumah Kamu mencurigakan, saran saya sih langsung bawa ke lab buat konfirmasi.

 

Kesimpulan: Uji Reinsch Masih Layak Dipertimbangkan

Jadi, setelah baca artikel ini, semoga Kamu paham ya apa itu uji Reinsch, prinsip kerja uji Reinsch, dan cara uji Reinsch dilakukan. Walaupun metode ini sudah tua, tapi tetap relevan di kondisi tertentu, khususnya di laboratorium dengan keterbatasan alat.

Kalau Kamu penasaran atau butuh konsultasi lebih lanjut soal analisis logam berat dalam lingkungan atau deteksi arsenik dalam makanan, jangan ragu ya.

 

Butuh layanan kalibrasi, pelatihan, atau konsultasi yang akurat dan terpercaya?
Hubungi kami:

Call To Action LinkedIn Banner

Kami siap bantu Kamu dengan layanan laboratorium terpercaya, prosedur sesuai standar, dan hasil yang bisa Kamu andalkan. Yuk, ngobrol sama tim kami sekarang juga!


One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


PT SInergi Pro Inovasi

LABORATORIUM

KALIBRASI

Sampaikan kepada Kami apa yang Anda butuhkan, Kami siap melayani
0813-9438-9300

www.laboratoriumkalibrasispin.co.id

kalibrasi@spinsinergi.com