Uji Kelembaban Granul: Kenapa Butuh, Gimana Caranya, dan Alat Apa yang Dipakai?

uji kelembaban granul

Kamu pernah nggak ngalamin kejadian di mana produk granul yang Kamu buat hasilnya kurang maksimal? Entah tablet jadi gampang hancur, atau bahan makanan berbentuk granul jadi cepat basi. Saya pernah. Dulu waktu pertama kali pegang proyek produksi granul farmasi, saya kira asal bentuknya bagus, warnanya seragam, dan baunya enak, ya aman. Ternyata saya lupa satu hal penting: uji kelembaban granul.

Kelembaban itu kayak “nyawa tersembunyi” di dalam granul. Terlalu basah, granul bisa berjamur. Terlalu kering, tablet gampang pecah. Nah, di artikel ini, saya bakal ajak Kamu ngobrol santai soal metode uji kelembaban granul, cara mengukur kelembaban granul farmasi, alat-alat yang dipakai, sampai pengaruh kelembaban terhadap kualitas tablet. Karena percaya deh, kalau Kamu udah paham cara mainnya, kerja di lab atau produksi bisa jauh lebih lancar.

Dan sedikit humor ya… waktu pertama kali saya pegang moisture analyzer, saya kira itu alat buat timbang perasaan. Eh, ternyata buat nimbang kadar air, wkwk.

Yuk, kita lanjut!

 

Uji Kelembaban Granul

Uji kelembaban granul itu sebenarnya lebih dari sekadar formalitas di laboratorium. Kalau Kamu kerja di farmasi, pangan, atau bahkan peternakan, granul yang kelembabannya tidak sesuai standar bisa bikin masalah besar. Mulai dari perubahan sifat fisik produk, penurunan kadar bahan aktif, sampai penolakan di quality control.

Di sini, saya akan bahas mulai dari metode uji kelembaban granul, cara mengukur kelembaban granul farmasi, jenis alat uji kelembaban granul, dan standar uji kelembaban granul farmasi yang biasa dipakai di lab. Jangan kaget ya, ternyata uji kelembaban ini bisa dikerjakan dengan beberapa metode, dan masing-masing punya keunggulan tersendiri.

Metode Uji Kelembaban Granul dan Cara Mengukurnya

Biasanya di laboratorium, ada beberapa cara buat mengukur kadar air pada granul:

  1. Metode oven — granul dikeringkan dalam oven suhu tertentu, lalu dihitung selisih beratnya.
  2. Moisture analyzer — alat canggih yang bisa ngitung kadar air otomatis dengan prinsip pemanasan cepat.
  3. Thermogravimetric analysis — biasanya buat uji laboratorium skala penelitian atau untuk bahan spesifik.

Kalau saya pribadi, lebih suka pakai moisture analyzer karena hasilnya cepat dan cukup akurat, asal cara kalibrasi moisture analyzer-nya bener. Jangan asal dipakai aja tanpa dicek dulu ya!

Alat Uji, Standar, dan Prosedur Uji di Laboratorium

Beberapa alat uji kelembaban granul yang sering saya pakai di lab:

  • Moisture Analyzer
  • Hot Air Oven
  • Desiccator
  • Thermobalance

Standar yang saya ikuti biasanya dari Farmakope Indonesia atau WHO Guidelines, tergantung jenis produknya. Untuk prosedur uji kelembaban granul di laboratorium, langkah umumnya:

  1. Ambil sampel granul.
  2. Timbang berat awal.
  3. Keringkan pakai oven atau moisture analyzer.
  4. Timbang berat akhir.
  5. Hitung persentase kehilangan berat (berarti kadar airnya).

Baca Juga : Cara Mengkalibrasi Mikrometer: Panduan Santai dari Ahli Lab

Pengaruh Kelembaban Granul Terhadap Kualitas Produk

Kelembaban granul ini bisa jadi faktor penentu kualitas produk akhir. Makanya penting banget buat tahu kelembaban optimum granul farmasi biar kualitas tablet terjaga.

Kelembaban Optimum dan Dampaknya pada Tablet

Biasanya, kelembaban optimum granul farmasi itu sekitar 2–5%, tergantung jenis bahan. Kalau terlalu basah:

  • Granul mudah menggumpal.
  • Tablet bisa berubah bentuk.
  • Umur simpan menurun.

Sebaliknya, kalau terlalu kering:

  • Granul rapuh.
  • Tablet susah dipadatkan.
  • Resiko pecah saat packing.

Saya pernah ngalamin batch tablet pecah semua waktu simpan, ternyata gara-gara kelembabannya di bawah 1%. Duh, nyesek banget.

Faktor yang Mempengaruhi dan Persyaratan Standar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelembaban granul:

  • Jenis bahan baku.
  • Suhu ruang produksi.
  • Lama penyimpanan.
  • Proses pengeringan.

Dan jangan lupa, masing-masing produk itu punya persyaratan kelembaban granul menurut farmakope yang harus dipatuhi. Nggak bisa asal.

 

Validasi, Kalibrasi, dan Pembacaan Hasil Moisture Analyzer

Nah, ini bagian penting tapi sering diremehin. Alat yang dipakai harus selalu dicek dan dikalibrasi supaya hasilnya akurat.

Cara Kalibrasi Moisture Analyzer dan Spesifikasinya

Kalibrasi bisa pakai bahan standar kelembaban atau reference weight. Pastikan spesifikasi alat sesuai standar moisture analyzer untuk granul farmasi, mulai dari rentang pengukuran sampai akurasi bacaan.

Prosedur Validasi dan Cara Membaca Hasil

Prosedur validasi metode uji kelembaban granul itu penting supaya metode yang dipakai beneran valid. Biasanya dicek:

  • Akurasi.
  • Presisi.
  • Linieritas.
  • Robustness.

Cara baca hasil moisture analyzer pun harus dipahami. Jangan asal lihat angka tanpa tahu artinya. Pastikan hasilnya dibandingkan sama persyaratan standar.

Butuh Kalibrasi? Jangan Tunggu Sampai Alat Ngaco!

Call To Action LinkedIn Banner


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


PT SInergi Pro Inovasi

LABORATORIUM

KALIBRASI

Sampaikan kepada Kami apa yang Anda butuhkan, Kami siap melayani
0813-9438-9300

www.laboratoriumkalibrasispin.co.id

kalibrasi@spinsinergi.com