Uji Daya Sebar: Kenapa Bisa Jadi Penentu Hasil yang Maksimal di Laboratorium?

 

uji daya sebar

Pernah nggak sih, Kamu merasa penasaran, kenapa sebuah krim bisa menyebar mulus di kulit, atau kenapa cat bisa rata di dinding? Nah, di balik itu semua, ada proses penting yang sering dipakai di laboratorium, namanya uji daya sebar. Saya ingat betul, dulu waktu pertama kali pegang alat uji ini, saya kira cuma mainan semacam alat pencetak lingkaran. Eh, ternyata serius juga hasilnya bisa ngaruh ke kualitas produk!

Daya sebar ini nggak cuma soal seberapa lebar sesuatu bisa menyebar, tapi lebih ke performa bahan itu sendiri. Uji daya sebar adalah salah satu prosedur penting buat nentuin kualitas bahan, khususnya di dunia farmasi, kosmetik, sampai makanan. Kadang saya suka bercanda sama tim, “Kalau uji daya sebar ini gagal, jangan-jangan yang nyebar malah gosip di lab kita, bukan bahannya.”

Nah, biar Kamu nggak penasaran, saya bakal ajak Kamu ngobrol santai soal uji ini. Siapa tahu besok-besok Kamu butuh atau malah pengen nyobain sendiri.

 

Uji Daya Sebar

Daya sebar itu sebenarnya istilah buat ngejelasin seberapa jauh suatu bahan bisa menyebar di permukaan datar dalam kondisi tertentu. Misalnya nih, Kamu lagi bikin salep, kan harus tahu tuh salepnya bisa menyebar dengan baik di kulit atau nggak. Nah, di situlah fungsi uji daya sebar.

Uji daya sebar adalah metode laboratorium buat ngukur kemampuan bahan buat menyebar, biasanya diukur dalam satuan cm atau mm. Saya pernah nemu kasus di mana krim wajah yang katanya ‘premium’ malah daya sebarnya jelek banget. Setelah dicek pakai alat, hasilnya jauh di bawah standar. Jadi jangan percaya sama embel-embel iklan aja, ya. Harus dicek beneran di lab!

Prinsip Kerja Uji Daya Sebar

Singkatnya, uji daya sebar dilakukan dengan menaruh sampel bahan di antara dua pelat kaca atau alat sejenis, lalu dikasih beban tertentu di atasnya. Nah, dari situ nanti diukur seberapa jauh bahan itu menyebar. Semakin lebar daya sebar, biasanya semakin baik. Tapi tentu aja nggak semua produk harus luas daya sebarnya, tergantung fungsinya.

Saya pribadi senang uji ini karena simpel tapi hasilnya bermanfaat banget buat evaluasi produk. Pernah suatu waktu, saya uji krim antiseptik buat luka bakar, hasil sebarannya bagus tapi terlalu cepat kering. Dari situ ketahuan, formulanya harus disesuaikan.

Alat yang Digunakan dalam Uji Daya Sebar

Biasanya saya pakai alat uji daya sebar standar kayak alat sebar salep (spreadability test apparatus) yang terdiri dari dua pelat kaca dan beban tertentu. Seringnya di lab saya, alat ini udah jadi andalan buat produk-produk kosmetik dan farmasi.

Beberapa lab malah udah pakai alat digital, tinggal input data, naruh sampel, beban otomatis turun, hasil langsung keluar di layar. Tapi ya… sensasinya kurang greget dibanding cara manual, meskipun akurasinya lebih tinggi.

Baca Juga : Tujuan Uji Benedict: Kenapa Larutan Biru Ini Bisa Jadi Penyidik di Laboratorium

Kenapa Uji Daya Sebar Itu Penting?

Kalau Kamu pikir daya sebar itu cuma soal estetika, Kamu salah besar. Buat saya, ini soal efisiensi, kenyamanan, dan keamanan produk.

Menjamin Konsistensi Produk

Lewat uji daya sebar, produsen bisa memastikan produknya konsisten dari batch ke batch. Misal nih, salep di produksi pertama daya sebarnya 5 cm, terus batch kedua cuma 3 cm. Berarti ada yang nggak beres. Bisa bahan bakunya, bisa juga proses produksinya.

Pernah suatu kali, saya diminta cek daya sebar lotion dari brand lokal. Setelah uji, hasilnya beda-beda tiap lot produksi. Akhirnya ketahuan, ternyata suhu penyimpanan bahan baku di gudangnya nggak stabil.

Menentukan Dosis dan Efektivitas

Produk farmasi kayak salep atau gel itu butuh uji daya sebar biar bisa tahu dosis efektifnya. Kalau daya sebar terlalu kecil, efeknya nggak merata. Kalau terlalu besar, bisa-bisa dosisnya terlalu tipis. Ini bisa berbahaya kalau menyangkut obat.

Saya sendiri pernah menangani produk antiseptik luka, di mana daya sebarnya jadi penentu utama efektivitas. Hasil uji daya sebar menentukan area jangkauan obat di permukaan kulit pasien.

 

 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Sebar

Nggak semua bahan bisa menyebar dengan baik. Ada beberapa faktor yang ngaruh banget ke hasil uji ini.

Viskositas Bahan

Semakin kental bahan, biasanya daya sebarnya makin kecil. Logikanya sih kayak Kamu menuang madu sama air. Madu jelas lebih susah nyebar dibanding air.

Tekanan Beban Saat Uji

Beban yang dipakai saat uji juga ngaruh. Beban lebih berat bikin bahan lebih cepat dan lebih lebar nyebar. Tapi jangan asal berat juga, ada standar beban yang harus dipenuhi biar hasilnya valid.

Yuk, Uji Daya Sebar Produkmu di Tempat yang Terpercaya

Nah, setelah Kamu tahu pentingnya uji daya sebar buat kualitas produk, jangan anggap remeh ya. Uji ini bukan cuma soal tampilan, tapi juga soal keamanan, kenyamanan, dan efektivitas produk yang Kamu pakai atau produksi.

Kalau Kamu butuh layanan kalibrasi alat laboratorium, pelatihan metode pengujian, atau konsultasi teknis soal uji-uji laboratorium, langsung aja hubungi kami:

Call To Action LinkedIn Banner

Jangan sampai hasil produk Kamu cuma ‘katanya’ bagus, tapi nggak lolos uji lab ya. Yuk, kita bantu pastikan bareng-bareng!


One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


PT SInergi Pro Inovasi

LABORATORIUM

KALIBRASI

Sampaikan kepada Kami apa yang Anda butuhkan, Kami siap melayani
0813-9438-9300

www.laboratoriumkalibrasispin.co.id

kalibrasi@spinsinergi.com