Perbedaan Verifikasi dan Validasi yang Wajib Kamu Tahu, Jangan Sampai Ketukar!

perbedaan verifikasi dan validasi

Pernah nggak sih Kamu kebingungan membedakan antara verifikasi dan validasi? Saya juga pernah. Waktu awal-awal bekerja di laboratorium, dua istilah ini terdengar mirip banget. Bahkan, saya sempat menyangka kalau keduanya adalah proses yang sama—cuma beda gaya penyebutannya aja. Ternyata… saya keliru besar.

Saya baru sadar betapa pentingnya tahu perbedaan verifikasi dan validasi setelah suatu hari hasil analisis saya dipertanyakan. Bukan karena salah prosedur, tapi karena saya keliru memahami “apakah metode ini sudah divalidasi atau cuma diverifikasi?”. Nah loh, deg-degan? Banget!

Dalam dunia laboratorium, terutama saat menangani validasi alat dan metode analisis, memahami konsep validasi dan verifikasi adalah hal mendasar. Nggak cuma buat jaga kualitas, tapi juga menjaga integritas data yang kita hasilkan.

Mari kita bahas dengan santai tapi serius, ya. Karena kalau Kamu masih bingung verifikasi vs validasi, atau bahkan perbedaan kalibrasi dan verifikasi, artikel ini saya buat khusus buat Kamu.

 

Perbedaan Verifikasi dan Validasi

Memahami perbedaan validasi dan verifikasi metode analisis memang nggak selalu mudah di awal. Tapi kalau Kamu kerja di lab, dua istilah ini wajib dikuasai. Keduanya sering disebut bersamaan—verifikasi dan validasi adalah bagian penting dari sistem mutu laboratorium.

Saya sendiri sering menjelaskan ke rekan-rekan baru, bahwa validasi dan verifikasi ibarat dua sisi mata uang. Satu berkaitan dengan membuktikan bahwa metode itu benar (validasi), satu lagi menunjukkan bahwa metode itu cocok digunakan (verifikasi).

Penting juga untuk tahu bahwa dalam banyak pengujian, objek validasi adalah metode baru atau yang belum pernah digunakan sebelumnya, sedangkan verifikasi dan validasi meliputi pengecekan apakah metode itu sesuai diterapkan di kondisi lab kita.

Yuk, kita masuk ke detailnya satu per satu.

Perbedaan Verifikasi dan Validasi

Kalau Kamu lagi berhadapan dengan metode baru, maka validasi vs verifikasi adalah pertanyaan pertama yang harus Kamu jawab. Saya ingat waktu pertama kali dapat tugas validasi metode uji kadar logam berat. Deg-degan? Sudah pasti. Tapi dari situ saya belajar bahwa validasi dan verifikasi bukan cuma soal dokumen, tapi soal tanggung jawab.

Validasi itu seperti Kamu sedang menguji apakah kendaraan baru benar-benar bisa melaju dengan baik di segala kondisi. Misalnya, Kamu punya metode uji yang dikembangkan sendiri. Nah, sebelum digunakan, harus diuji semua parameter kritisnya—akurasi, presisi, linieritas, LOD, LOQ, dan lainnya.

Sedangkan verifikasi, menurut saya, lebih seperti memastikan kendaraan yang sudah teruji (misalnya dari standar internasional) memang cocok digunakan di jalanan Indonesia—yang kadang bergelombang, berlubang, dan penuh drama.

Jadi, perbedaan validasi dan verifikasi bisa dilihat dari tingkat pembuktian dan tujuan penggunaannya.

Contoh Kasus di Laboratorium

Saya pernah diminta mengevaluasi metode dari AOAC. Karena itu metode resmi dan sudah tervalidasi, maka tugas saya adalah melakukan verifikasi. Saya hanya perlu memastikan metode itu bisa digunakan di lab saya dengan kondisi instrumen dan SDM yang ada.

Tapi beda cerita waktu kami mengembangkan metode baru ekstraksi senyawa aktif dari tanaman lokal. Di situ kami harus melakukan validasi penuh. Dari A sampai Z. Karena kalau sampai salah satu parameter gagal, hasilnya bisa menyesatkan pengguna data.

Jadi, buat Kamu yang masih suka tertukar antara beda verifikasi dan validasi, ingatlah: verifikasi itu konfirmasi, validasi itu pembuktian dari awal.

Baca Juga : Uji Lemak dengan Kertas Buram: Cara Simpel Tapi Ampuh Buktikan Kandungan Lemak di Makanan Favoritmu

 

Bedanya dengan Kalibrasi dan Kualifikasi

Perbedaan Kalibrasi dan Verifikasi

Nah, ini juga sering bikin bingung: perbedaan kalibrasi dan verifikasi. Sederhananya begini: kalibrasi itu proses menentukan nilai sebenarnya dari suatu alat ukur dengan acuan standar. Misalnya, Kamu kalibrasi timbangan agar tahu apakah angka yang ditampilkan benar atau tidak.

Sedangkan verifikasi adalah memastikan alat itu masih bekerja sesuai spesifikasinya. Jadi walaupun sudah dikalibrasi, belum tentu alat itu otomatis “verified”, lho.

Perbedaan Kualifikasi dan Validasi

Satu lagi: perbedaan kualifikasi dan validasi. Kalau kualifikasi itu lebih ke instalasi dan operasional alat, sedangkan validasi fokus ke metode atau proses. Saya pernah bantu kualifikasi HPLC—dari IQ (installation qualification), OQ (operational qualification), sampai PQ (performance qualification). Setelah alat siap, baru kita bisa mulai validasi metode.

 

Kenapa Kamu Harus Peduli?

Salah Verifikasi atau Validasi Bisa Fatal

Bayangkan kalau metode yang belum valid Kamu pakai untuk analisis sampel penting. Hasilnya bisa misleading. Bahkan bisa bikin klien rugi atau reputasi lab jatuh. Verifikasi validasi adalah dasar kepercayaan dalam analisis. Maka dari itu, Kamu nggak bisa asal-asalan dalam dua hal ini.

Karena Standar Internasional Juga Mewajibkan

Standar seperti ISO/IEC 17025 secara tegas menyebutkan pentingnya verifikasi dan validasi metode. Kalau lab Kamu ingin akreditasi, tapi masih bingung apa itu verifikasi dan validasi, bisa repot. Percayalah, auditor nggak akan terima alasan “saya pikir itu sama aja”.

 

Butuh Bantuan? Konsultasikan Bersama Kami!

Jadi sekarang, Kamu sudah tahu kan bedanya verifikasi dan validasi? Ingat, validasi alat adalah langkah penting sebelum memastikan kehandalan analisis. Jangan sampai salah langkah hanya karena keliru istilah.

Kalau Kamu masih ragu, atau ingin melakukan validasi, verifikasi, atau kalibrasi secara profesional—saya dan tim siap membantu.

📞 Hubungi kami sekarang juga:

Call To Action LinkedIn Banner

Kami di PT Sinergi Pro Inovasi percaya bahwa mutu analisis dimulai dari metode yang tepat dan alat yang terkalibrasi dengan baik.


One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


PT SInergi Pro Inovasi

LABORATORIUM

KALIBRASI

Sampaikan kepada Kami apa yang Anda butuhkan, Kami siap melayani
0813-9438-9300

www.laboratoriumkalibrasispin.co.id

kalibrasi@spinsinergi.com