Pernah suatu hari saya sibuk dengan kultur bakteri di lab, sampai-sampai lupa kalau saya sedang mencoba membuktikan bakteri tersebut memproduksi hormon IAA atau tidak. Kamu tahu kan, IAA—indole-3-acetic acid—si hormon pertumbuhan tanaman yang bikin akar makin rajin tumbuh. Nah, di sinilah saya berkenalan dengan si kecil yang ternyata luar biasa: uji Salkowski.
Buat kamu yang juga bergelut di dunia mikrobiologi atau bioteknologi, pasti paham rasanya—susah-susah gampang mendeteksi senyawa mikroskopis ini. Tapi uji Salkowski? Simpel, murah, dan hasilnya bisa “wow” banget kalau tahu caranya. Saya bakal bahas apa itu uji Salkowski, cara kerjanya, dan pastinya mengapa ini penting buat kamu yang terjun di laboratorium mikrobiologi. Yuk kita mulai, dan jangan khawatir, nggak ada bau menyengat reagen yang bisa bikin kamu pingsan (kecuali kamu ngendus tabungnya terlalu dalam, hehe).
Uji Salkowski
Kalau kamu bertanya-tanya, apa itu uji Salkowski, jawabannya cukup sederhana: ini adalah metode kimia sederhana untuk mendeteksi adanya hormon IAA (indole-3-acetic acid), khususnya yang diproduksi oleh mikroorganisme seperti bakteri. Uji Salkowski adalah salah satu metode cepat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi untuk melihat apakah si bakteri punya “niat baik” untuk membantu tanaman tumbuh lebih sehat.
Fungsi uji Salkowski ini krusial banget, terutama buat kamu yang bekerja dengan bakteri pemacu pertumbuhan tanaman (PGPR). Dengan uji Salkowski pada bakteri, kita bisa tahu apakah bakteri tersebut layak jadi kandidat biofertilizer atau cuma sekadar penghuni cawan petri tanpa kontribusi berarti. Reaksinya sederhana: kamu tambahkan reagen uji Salkowski, diamkan sebentar, dan… kalau muncul warna merah muda keunguan? Hasil positif uji Salkowski!
Prinsip Kerja dan Prosedur Uji Salkowski
Prinsip kerja uji Salkowski sangat sederhana tapi elegan: reagen yang mengandung asam sulfat dan ferrik klorida bereaksi dengan senyawa indol dalam IAA. Hasil reaksinya akan menghasilkan reaksi warna uji Salkowski—biasanya merah muda sampai ungu tergantung konsentrasi.
Langkah-langkah uji Salkowski biasanya dimulai dari inkubasi bakteri di media cair (yang kaya akan prekursor IAA), kemudian supernatan diambil dan dicampur dengan reagen Salkowski. Setelah inkubasi di suhu ruang selama 20–30 menit, kamu bisa amati indikator uji Salkowski lewat perubahan warna.
Reagen, Protokol, dan Contoh Hasil Uji Salkowski
Reagen uji Salkowski terdiri dari campuran asam sulfat pekat dan FeCl₃, biasanya dalam perbandingan tertentu. Jangan main-main sama reagen ini, ya—meski kesannya cuma cairan pink manis, tapi bisa bahaya kalau nggak hati-hati. Saya pernah tanpa sengaja kena cipratan asam sulfat di sarung tangan—langsung panik dan lari ke wastafel, haha. Jadi, protokol uji Salkowski harus kamu ikuti dengan disiplin.
Kalau kamu lihat contoh hasil uji Salkowski yang positif, pasti langsung paham kenapa metode ini disukai banyak peneliti. Warna ungu kemerahan yang muncul itu seperti lampu hijau yang bilang, “Yes, bakteri ini produksi IAA!”
Baca Juga : Adjust Berfungsi Untuk? Yuk, Saya Ceritakan Lewat Pengalaman di Lab!
Deteksi Hormon IAA dan Aplikasinya di Laboratorium
Dalam dunia mikrobiologi, khususnya laboratorium pertanian atau lingkungan, uji Salkowski untuk apa sih? Jawabannya: deteksi hormon IAA dari bakteri rhizosfer atau endofit. Banyak peneliti menggunakan deteksi hormon IAA dengan uji Salkowski sebagai langkah awal screening sebelum lanjut ke uji kuantitatif seperti HPLC.
Analisis Hasil dan Interpretasi
Analisis hasil uji Salkowski nggak bisa cuma pakai mata telanjang dan ekspektasi doang. Kadang warnanya muncul samar, kadang terlalu pekat. Jadi, kamu juga bisa pakai spektrofotometer untuk bantu kuantifikasi kadar IAA secara semi-kuantitatif. Tapi tetap, metode uji Salkowski sederhana ini berguna banget sebagai metode skrining awal.
Studi Kasus dan Pengalaman Pribadi
Saya pernah melakukan uji Salkowski di laboratorium mikrobiologi kampus untuk meneliti bakteri endofit dari akar tanaman kacang tanah. Dari 12 isolat, cuma 3 yang menunjukkan hasil positif. Tapi justru dari 3 itu, salah satu isolat punya konsentrasi IAA tinggi setelah dianalisis lanjut. Bisa dibayangkan rasa puasnya ketika berhasil mengisolasi bakteri yang punya potensi besar sebagai biofertilizer, semua dimulai dari uji sederhana ini.
Penutup
Jadi, kalau kamu tanya apa itu uji Salkowski, jawabannya bukan cuma sekadar uji laboratorium, tapi langkah awal untuk mengenali potensi besar dari mikroorganisme kecil. Bagi saya, uji ini seperti tes kepribadian buat bakteri: apakah dia peduli sama tanaman atau cuma numpang hidup di tanah?
Kalau kamu butuh bantuan lebih lanjut—baik itu pelatihan, kalibrasi alat laboratorium, atau konsultasi metode uji mikrobiologi, jangan ragu hubungi kami. Kami siap bantu kamu mendapatkan hasil yang akurat, terpercaya, dan sesuai standar.
-
-
-
-
-
- Kurniawan Hidayat: 0813-2117-0714 (Info Konsultasi)
- Destia Marsha: 0813-2145-5501 (Info Training)
- Hubungi kami di: 0813-9438-9300 untuk layanan kalibrasi yang terpercaya dan berkualitas!
-
-
-
-