Kamu pernah nggak sih, waktu sekolah dulu, ikut praktikum biologi yang pakai tabung reaksi kecil, terus ngasih cairan warna ungu ke larutan putih susu? Nah, itu dia uji biuret. Saya masih ingat, waktu itu saya sempat salah ambil reagen — yang seharusnya larutan biuret, malah saya ambil larutan Benedict. Alhasil bukan warna ungu yang muncul, tapi malah keruh kayak teh basi. Lucu sih, tapi dari situ saya belajar, betapa pentingnya memahami biuret untuk uji protein.
Sebagai orang yang kerja di laboratorium kalibrasi, saya sering ketemu berbagai jenis pengujian. Tapi kalau bicara soal uji protein dengan biuret, ini salah satu metode klasik yang masih dipakai sampai sekarang. Sederhana tapi akurat. Di artikel ini, saya bakal cerita ke Kamu, mulai dari apa itu biuret, sampai hasil uji biuret menghasilkan warna apa. Siap? Yuk lanjut.
Biuret untuk Menguji
Dalam dunia laboratorium, khususnya buat Kamu yang suka praktikum atau kerja di lab kalibrasi, pasti udah nggak asing sama biuret. Nah, biuret adalah larutan yang biasa dipakai buat deteksi kandungan protein dalam suatu sampel. Caranya gampang, cukup campurkan larutan biuret ke larutan yang ingin diuji. Kalau mengandung protein, larutannya bakal berubah jadi warna ungu.
Kenapa bisa gitu? Karena di dalam protein ada ikatan peptida yang bereaksi dengan ion tembaga (II) dalam kondisi basa. Itulah kenapa uji biuret menghasilkan warna khas — biasanya biuret ungu atau keunguan. Dan kalau warnanya makin pekat, artinya kandungan proteinnya juga makin tinggi.
Di laboratorium kalibrasi seperti tempat saya kerja, uji semacam ini bukan cuma buat makanan atau minuman, tapi juga dipakai untuk pengujian bioteknologi, farmasi, sampai bahan industri. Karena keakuratan hasilnya bisa jadi dasar buat pengambilan keputusan.
Sekarang, yuk kita bahas lebih detail di bawah.
Apa Itu Biuret dan Fungsinya?
Apa itu biuret? Sederhananya, biuret itu bukan nama orang ya, tapi nama larutan yang mengandung ion Cu²⁺ (tembaga) dalam kondisi basa. Fungsinya? Ya buat deteksi protein, tepatnya mengidentifikasi ikatan peptida yang menyusun protein.
Fungsi larutan biuret ini jelas banget dalam dunia laboratorium. Begitu dicampur ke larutan yang mengandung protein, dia bakal menghasilkan warna ungu karena reaksi kimia spesifik antara ion tembaga dan ikatan peptida. Proses ini disebut reaksi uji biuret.
Biasanya nih, kalau di praktikum, Kamu bakal lihat perubahan warna biuret yang awalnya biru muda jadi keunguan kalau positif protein. Sedangkan kalau nggak ada protein, warnanya tetap biru.
Reaksi Kimia di Balik Uji Biuret
Kalau ngomongin reaksi kimia uji biuret, sebenarnya nggak terlalu rumit. Ion Cu²⁺ dalam larutan biuret berikatan dengan ikatan peptida dalam protein saat kondisi basa. Hasilnya? Muncul senyawa kompleks berwarna ungu. Itu kenapa hasil positif uji biuret ditandai dengan biuret berwarna ungu.
Nah, biuret untuk menguji warna protein ini memang jadi andalan karena cepat, murah, dan cukup akurat. Bahkan di tempat saya kerja, pengujian awal buat senyawa organik juga masih pakai uji ini sebelum lanjut ke metode spektrofotometri.
Baca Juga : Fungsi Kalibrasi: Kenapa Alat Ukur Harus “Dicek Ulang” Sebelum Dipakai?
Kenapa Warna Ungu Bisa Muncul?
Pernah nggak Kamu penasaran, kok bisa sih larutan jadi ungu? Nah, ini karena interaksi kimia antara ion Cu²⁺ dengan ikatan peptida di dalam protein. Saat ion tembaga ketemu ikatan peptida dalam suasana basa, terbentuk senyawa kompleks yang biuret menghasilkan warna ungu.
Kalau warna biuret berubah jadi ungu pekat, artinya kandungan proteinnya tinggi. Kalau ungunya samar, berarti sedikit. Gampang banget kan bacanya? Dan metode ini termasuk uji biuret protein paling klasik yang masih dipakai sampai sekarang.
Larutan Biuret Mengandung Apa?
Larutan biuret adalah campuran tembaga sulfat (CuSO₄), natrium hidroksida (NaOH), dan kalium natrium tartarat. Kombinasi bahan ini bikin biuret warna biru awalnya, lalu berubah ungu kalau bereaksi dengan protein. Jadi kalau pas uji hasil uji biuret Kamu warnanya ungu, berarti proteinnya ada.
Kesimpulan
Dari cerita saya di atas, Kamu pasti jadi paham kalau uji biuret untuk apa dan kenapa larutan ini penting banget di dunia laboratorium. Nggak cuma buat edukasi, tapi juga dipakai di dunia industri, farmasi, dan kesehatan.
Kalau di tempat saya, PT Sinergi Pro Inovasi (SPIN), pengujian laboratorium kalibrasi kayak gini wajib teliti. Karena hasilnya menentukan keputusan penting buat perusahaan klien. Nah, kalau Kamu butuh layanan kalibrasi, pelatihan, atau konsultasi yang akurat dan terpercaya, langsung saja hubungi:
-
-
-
-
- Kurniawan Hidayat: 0813-2117-0714 (Info Konsultasi)
- Destia Marsha: 0813-2145-5501 (Info Training)
- Hubungi kami di: 0813-9438-9300 untuk layanan kalibrasi yang terpercaya dan berkualitas!
-
-
-
Karena di dunia laboratorium, ketepatan itu harga mati, dan di sini kami siap bantu Kamu.
One comment
Pingback: Viskometer Brookfield: Alat Andalan Uji Viskositas di Laboratorium