Pernah nggak, kamu merasa hasil ukurmu “konsisten banget”, tapi tetap jauh dari nilai rujukan? Saya pun pernah—di satu sesi kalibrasi timbangan, angka yang keluar rapi seperti barisan upacara, tapi melenceng semuanya karena ada bias. Di situlah saya benar-benar paham bedanya presisi dan akurasi. Singkatnya: presisi itu rapatnya sebaran data (konsisten), sementara akurasi itu dekatnya nilai ke kebenaran. Keduanya sama-sama penting, apalagi kalau kamu ingin lolos audit, menjaga mutu, dan membuat keputusan berbasis data yang aman. Dan iya, kadang alatnya bukan yang “drama”—kitalah yang perlu memperbaiki prosedur (humor tipis, jangan baper).
Dalam artikel ini, saya akan mengajak kamu memahami apa itu presisi dan akurasi, kenapa perbedaan presisi dan akurasi sering bikin bingung, bagaimana parameter presisi adalah sesuatu yang bisa kamu hitung, bagaimana uji presisi adalah bagian wajib di laboratorium, sampai contoh sehari-hari yang membuat “klik!”. Kita pakai bahasa yang membumi, tapi tetap tajam—biar kamu bisa langsung praktik di lapangan.
Perbedaan Presisi dan Akurasi
Ketika orang bertanya, “presisi itu apa?” atau “apa itu akurasi dan presisi?”, saya suka mengibaratkannya seperti menembak target. Akurasi presisi sering disatukan, padahal beda akurasi dan presisi cukup jelas: akurasi menilai “seberapa dekat ke pusat target”, sedangkan presisi menilai “seberapa rapat kumpulan tembakan”, terlepas dari posisinya. Dari sini, pengertian akurasi dan presisi jadi mudah: akurasi dan presisi adalah dua sisi mutu pengukuran yang saling melengkapi.
Perbedaan Presisi dan Akurasi: Definisi yang Praktis
Pengertian presisi: presisi dalam pengukuran adalah derajat kedekatan antar hasil ulangan—tingkat presisi adalah seberapa kecil sebarannya. Nilai presisi adalah baik jika simpangan kecil.
Akurasi: kedekatan hasil ke nilai benar/rujukan. Perbedaan akurat dan presisi: hasil bisa akurat (dekat nilai benar) tapi tidak presisi (menyebar), atau presisi (konsisten) tapi tidak akurat (jauh dari nilai benar). Arti kata presisi memang “tepat-tepat sama” antaruji, sementara akurasi itu “tepat sasaran”.
Perbedaan Presisi dan Akurasi: Ilustrasi dan Contoh
- Contoh akurasi dan presisi:
- Titik rapat tapi jauh dari pusat → presisi tinggi, akurasi rendah.
- Titik berdekatan dan mengelilingi pusat → akurat dan presisi.
- Titik tersebar jauh → akurasi rendah, presisi rendah.
Dalam praktik, contoh akurasi adalah pembacaan termometer yang dekat dengan standar; contoh presisi adalah pembacaan berulang yang konsisten. Idealnya, presisi dan akurat berjalan bareng—akurat dan presisi.
Parameter Presisi & Uji Presisi di Laboratorium
Di lab, kita tidak cukup “merasa” presisi; pengukuran presisi adalah urusan angka. Itulah kenapa parameter presisi adalah standar deviasi (SD) dan koefisien variasi (CV%). Sementara uji presisi adalah pembuktian objektif lewat ulangan yang terencana. Ini bagian dari akurasi dan presisi dalam pengukuran yang harus terdokumentasi rapi—auditor suka yang begini (dan jujur, kita juga jadi tenang).
Parameter Presisi adalah: SD, CV%, Repeatability
Kamu bisa menilai tingkat presisi dengan:
- SD (Standard Deviation): makin kecil, makin presisi.
- CV% (Coefficient of Variation) = (SD/mean) × 100%. CV% memudahkan banding antar skala.
- Repeatability (r): konsistensi saat kondisi sama (alat, analis, hari yang sama).
Di situ, nilai presisi adalah angka yang menunjukkan seberapa ketat sebaranmu. Ketika orang bertanya “presisi itu apa”, saya tunjukkan SD dan CV%—langsung paham.
Uji Presisi adalah: Repeatability vs Intermediate Precision
- Repeatability: ulangan oleh orang yang sama, alat sama, hari sama.
- Intermediate precision: ulangan lintas hari/analis/alat (dalam satu lab).
Keduanya memastikan presisi akurasi yang stabil dari waktu ke waktu. Dalam laporan, sertakan jumlah ulangan, SD, CV%, dan catatan kondisi—ini bukan sekadar “angka cantik”, tapi bukti kontrol proses yang nyata.
Baca Juga : RTD Adalah? Fungsi, Prinsip Kerja, & Cara Kalibrasi Pt100 yang Benar (Panduan Praktis Laboratorium)
Cara Mengukur Akurasi & Presisi Secara Amanah
Supaya tidak sekadar jargon, kita hitung. Rumus membantu kamu menjawab, “apa itu akurasi dan presisi” secara kuantitatif. Bagian ini sering dicari karena banyak yang menulis “rumus presisi dan akurasi” tanpa konteks. Yuk, kita rapikan.
Rumus Akurasi dan Presisi
- Akurasi (Recovery %) ≈ (Nilai Terukur / Nilai Benar) × 100%
Alternatif: % Error = |Nilai Terukur − Nilai Benar| / Nilai Benar × 100% (semakin kecil semakin akurat). - Presisi diwakili oleh SD dan CV% seperti di atas.
Kamu bisa menyebut rumus akurasi dan presisi ini saat evaluasi metode, kalibrasi, atau validasi—ringkas tapi bermakna. Di laporan, saya biasa menulis: “akurasi dan presisi adalah memenuhi kriteria jika Recovery 98–102% dan CV% ≤ target internal.” Angkanya bisa disesuaikan SOP.
Studi Kasus: Multimeter & Timbangan
- Multimeter: Ukur resistor 1,000 Ω. Hasil 996–1004 Ω (SD kecil) → presisi lumayan. Jika rerata 990 Ω (jauh dari 1,000 Ω) → akurasi rendah (ada bias).
- Timbangan: Standar 100,000 g. Ulangan stabil di 99,950–99,960 g (presisi tinggi) namun rata-rata 99,955 g → perlu koreksi kalibrasi.
Contoh ini memperlihatkan perbedaan akurasi dan presisi dalam praktik. Presisi akurasi yang andal lahir dari alat yang baik, prosedur yang disiplin, dan kebiasaan dokumentasi yang rapi. Tenang, kalau hasilmu masih “geser dikit”, bukan berarti kamu salah jurusan—mungkin tinggal perbaiki setelan atau lingkungan kerja (lagi-lagi humor tipis).
Perbedaan Presisi dan Akurasi: Ringkasan yang Bisa Kamu Ulangi
- Apa itu presisi dan akurasi? Presisi = konsisten; Akurasi = dekat nilai benar.
- Perbedaan akurat dan presisi: bisa akurat tapi tak presisi, atau presisi tapi tak akurat—idealnya keduanya oke.
- Parameter presisi adalah SD, CV%, repeatability; uji presisi adalah repeatability & intermediate precision.
- Akurasi dan presisi dalam pengukuran dinilai dengan rumus presisi dan akurasi sederhana: Recovery, % Error, SD, CV%.
Ulangi langkahmu, ulangi ulanganmu, dan ulangi pembelajarannya—ULANGI, ULANGI, DAN ULANGI—sampai sistemmu stabil.
Biar Data Kamu Bukan Sekadar Angka, tapi Dasar Keputusan yang Tepat
Kalau kamu ingin memastikan alat, metode, dan tim kerjamu akurat dan presisi, saya dan tim PT Sinergi Pro Inovasi siap bantu. Dari kalibrasi, pelatihan, sampai konsultasi peningkatan mutu, kami terbiasa mengubah angka menjadi kendali proses yang nyata—bukan sekadar formalitas.
Butuh layanan kalibrasi, pelatihan, atau konsultasi yang akurat dan terpercaya?
Destia Marsha: 0813-2145-5501 (Info Training)
Hubungi kami di: 0813-9438-9300 untuk layanan kalibrasi yang terpercaya dan berkualitas!
Ajak ngobrol saya; kita susun strategi mutu yang membuat alatmu patuh, datamu tepercaya, dan auditmu berjalan mulus.




