Sebagai ahli di laboratorium kalibrasi PT Sinergi Pro Inovasi, saya sering melihat dua tipe pengguna multimeter analog: yang jarumnya bikin percaya diri… dan yang jarumnya bikin keringat dingin. Tenang—Kamu tidak sendirian. Dulu saya juga pernah menatap skala 0–250 sambil membatin, “Ini 125 tuh maksudnya berapa volt, ya?” Di artikel ini, saya ajak Kamu membongkar rumus multimeter analog dengan gaya praktis ala bengkel dan lab
Rumus Multimeter Analog
Kunci cara menghitung multimeter analog (atau cara menghitung avometer analog) ada pada tiga hal: (1) pahami rentang (range) yang dipilih, (2) baca skala yang sesuai (0–10, 0–50, 0–250, dll.), (3) kalikan dengan faktor (range/angka maksimum skala). Untuk resistansi (Ω), ingat skala tidak linear dan gunakan faktor Rx1/Rx10/Rx100.
Rumus Multimeter Analog
Untuk tegangan DC:
Nilai terbaca (V) = (Posisi jarum / Nilai maksimum skala) × Rentang yang dipilih.
Contoh: skala 0–50, jarum di 30, range 10V DC → 30/50 × 10 = 6 V.
Tips ahli: pilih range sedikit di atas perkiraan nilai agar jarum bergerak proporsional dan mudah dibaca (mengurangi kesalahan paralaks).
Rumus Multimeter Analog
Untuk arus DC:
Nilai terbaca (A) = (Posisi jarum / Maks skala) × Rentang A yang dipilih.
Contoh: skala 0–250, jarum di 50, range 250 mA → 50/250 × 250 mA = 50 mA.
Catatan lab: AVO analog punya sensitivitas (Ω/V)—misal 20 kΩ/V—yang menentukan resistansi internal pada mode voltmeter (R_in = Sensitivitas × range). Ini penting saat mengukur rangkaian berdampak beban (loading).
Rumus Multimeter Analog
Pada ohm meter, rumus bacanya kebalikan: Kamu kalibrasi nol dulu (short-kan probe, atur “ZERO OHMS”) lalu baca resistansi mengikuti skala non-linear dan faktor Rx.
Rumus Multimeter Analog
Untuk resistansi:
- Putar ke Ω lalu pilih Rx1 / Rx10 / Rx100.
- Short probe → setel ZERO OHMS sampai jarum ke kanan (0 Ω).
- Ukur komponen → baca skala dan kali faktor.
Contoh: jarum menunjuk 2,5 pada skala ohm, selector Rx100 → 2,5 × 100 = 250 Ω.
Ini inti cara menghitung avometer analog saat Ω: selalu kalikan dengan faktor Rx yang dipilih.
Rumus Multimeter Analog
Mengapa skala Ω non-linear? Karena ohm meter internalnya memakai baterai dan mengukur arus melalui komponen; saat R besar, arus mengecil drastis, sehingga jarak antar angka tidak sama. Ini normal—jangan panik kalau jarum “lebih sensitif” di sisi kanan.
Baca Juga : Cara Cek Resistor Rusak: Panduan Ahli yang Akurat, Cepat, dan Anti Keliru
Rumus Multimeter Analog
Akurasi pembacaan analog dipengaruhi paralaks, range, dan kondisi alat. Ini bagian favorit saya untuk “curhat” kecil soal kebiasaan baik di lab.
Rumus Multimeter Analog
Minim paralaks: baca tepat di depan cermin skala; sejajarkan bayangan jarum dengan jarum itu sendiri.
Pilih range yang pas: kalau jarum “nempel kiri”, naikkan sensitivitas (range lebih kecil). Kalau hampir mentok kanan, naikkan range agar aman.
Ulangi perhitungan cepat: (angka skala/angka maksimum) × range—latihan 3–4 kali, Kamu akan otomatis.
Rumus Multimeter Analog
Kondisikan alat:
- Cek baterai internal untuk mode Ω; kalau lemah, skala resistansi meleset.
- Putar tombol ZERO OHMS tiap kali ganti range Ω.
- Bersihkan terminal & probe (oksida bikin hasil “ngeyel”).
- Untuk cara menghitung multimeter analog di AC, gunakan skala ACV dan rumus yang sama; ingat, pembacaan biasanya setara RMS (tergantung desain AVO).
Rumus Multimeter Analog
Sekarang, kita latih jari dan mata dengan tiga skenario cepat. Ulangi polanya agar nempel di kepala—ini semacam “gym” versi teknisi.
Rumus Multimeter Analog
Contoh 1 – DC Volt:
Skala 0–250, jarum di 125, range 50V DC → 125/250 × 50 = 25 V.
Contoh 2 – DC Ampere:
Skala 0–50, jarum di 35, range 500 mA (skala tuturan 0–50) → 35/50 × 500 mA = 350 mA.
Keduanya memakai pola serupa—inti cara menghitung avometer analog.
Rumus Multimeter Analog
Contoh 3 – Ohm:
Rx10, jarum menunjuk 4,7 → 4,7 × 10 = 47 Ω.
Kalau rasanya jarum “malas” bergerak, cek baterai ohm meter dan lakukan zeroing ulang. Percaya deh, 70% error di analog itu gara-gara zeroing yang dilupakan.
Pastikan Angka yang Kamu Baca Punya Bukti Kalibrasi
Kamu sekarang sudah pegang pola rumus multimeter analog:
- Volt/Amper: (angka skala/maks) × range.
- Ohm: baca skala non-linear × faktor Rx + zeroing wajib.
- Ulangi polanya di setiap pengukuran sampai jadi refleks. Humor kecilnya: kalau jarum “nari poco-poco”, biasanya kita yang salah pilih range.
Kalau Kamu ingin hasil ukur yang konsisten, terverifikasi, dan diakui audit, saatnya memastikan alatmu terkalibrasi dengan benar. Butuh layanan kalibrasi, pelatihan, atau konsultasi yang akurat dan terpercaya hubungi kami
Destia Marsha: 0813-2145-5501 (Info Training)
Hubungi kami di: 0813-9438-9300 untuk layanan kalibrasi yang terpercaya dan berkualitas!
Kami siap bantu dari pengecekan cepat sampai kalibrasi berstandar, plus pelatihan tim Kamu supaya pembacaan multimeter analog tidak lagi bikin tebak-tebakan.